Pada era 1980-an, dunia reli diguncang oleh kehadiran mobil revolusioner dari Audi: Quattro. Teknologi penggerak semua roda (AWD) yang diusungnya mengubah standar performa di arena balap reli. Varian seperti A1, A2, hingga Sport Quattro menjadi legenda. Namun, di balik kejayaan itu, Audi ternyata sempat mengembangkan sebuah monster tersembunyi yang sangat radikal—prototipe mid-engine yang baru-baru ini dikendarai oleh mendiang Ken Block, tak lama setelah ia mengakhiri kemitraannya selama 11 tahun dengan Ford dan menandatangani kontrak baru dengan Audi.

Kelahiran Legenda: Quattro dan Awal Dominasi
Tahun 1980, Audi memperkenalkan Quattro, mobil reli AWD pertama yang sukses secara kompetitif. Meski digdaya di banyak arena, mobil ini memiliki dua kelemahan utama: kestabilan kecepatan tinggi dan understeer di tikungan lambat. Solusi awal Audi adalah meluncurkan Quattro A2 dan kemudian Sport Quattro yang lebih pendek. Namun, masalah tetap menghantui.
Solusi Radikal: Mesin di Tengah
Roland Gumpert, kepala Audi Sport saat itu, mengusulkan solusi ekstrem: memindahkan mesin ke tengah chassis untuk meningkatkan distribusi bobot dan handling. Ide ini disampaikan ke petinggi Audi, Ferdinand Piëch, yang menolaknya karena alasan homologasi dan keberhasilan komersial Quattro versi jalan raya.

Namun, penolakan itu tak menyurutkan semangat Gumpert. Diam-diam, ia membentuk tim kecil untuk mengerjakan proyek rahasia: menciptakan Sport Quattro bermesin tengah. Pada akhir 1984, mereka berhasil menyusun ulang chassis, memindahkan mesin inline-5 turbo ke tengah, dan menyamarkan bodi agar terlihat seperti Sport Quattro biasa.

Diuji Diam-diam, Dihancurkan Secara Terang-terangan
Mobil ini diuji secara rahasia di Cekoslowakia dan hasilnya sangat menjanjikan. Handling-nya jauh lebih baik dibanding versi mesin depan. Bahkan, legenda reli Walter Röhrl langsung terpukau usai mencobanya. Namun, rahasia ini bocor ke publik lewat foto yang muncul di majalah Austria. Piëch marah besar dan memerintahkan penghancuran prototipe tersebut secara langsung.
Proyek Sebenarnya: Audi RS 002
Apa yang belum diketahui oleh banyak orang, bahkan Piëch, adalah bahwa Gumpert dan timnya tidak hanya membangun satu mobil rahasia. Mereka juga menciptakan sebuah prototipe untuk regulasi baru Group S yang akan menggantikan Group B—mobil ini diberi nama Audi RS 002.

Berbasis chassis pendek Sport Quattro, RS 002 dilengkapi mesin 2.1-liter turbocharged yang ditingkatkan hingga menghasilkan 690 hp. Desainnya sangat futuristis untuk zamannya, lebih menyerupai prototipe Le Mans ketimbang mobil reli. Bobotnya hanya 1.000 kg dan kecepatan tertingginya mencapai 300 km/jam (186 mph).
Ditelan Sejarah, Lahir Kembali
Sayangnya, setelah tragedi tahun 1986 yang menyebabkan dihentikannya Group B dan pembatalan Group S, proyek ini ikut terkubur. Dari tiga unit RS 002 yang dibuat, dua dihancurkan. Satu unit selamat—dan itulah mobil yang akhirnya dikendarai Ken Block dalam proyek kolaborasinya dengan Audi.

Mobil tersebut disimpan selama bertahun-tahun di Museum Audi di Ingolstadt dan baru pada 2016 direstorasi oleh divisi Audi Tradition. Mobil ini kemudian tampil kembali dalam kondisi berjalan di ajang Goodwood Festival of Speed, memukau para penggemar otomotif dari seluruh dunia.
