Ucapan duka dan simpati terus mengalir untuk Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas secara tragis setelah dilindas oleh kendaraan taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8). Tragedi ini tidak hanya mengundang perhatian dalam negeri, tetapi juga mendapatkan sorotan dari luar negeri, salah satunya dari klub sepak bola top Prancis, Olympique Marseille.
Olympique Marseille Berikan Dukungan
Sebagai klub yang memiliki penggemar global, Olympique Marseille ikut merasakan kesedihan atas tewasnya Affan Kurniawan. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui media sosial mereka, klub tersebut menyampaikan rasa simpati dan dukacita mendalam untuk keluarga Affan. Tak hanya itu, Marseille juga menyebutkan dua korban lain yang terkait dengan tindakan semena-mena aparat kepolisian, yakni Gamma Rizkynata Oktafandy dan Umar Amarudin.
Tragedi Gamma Rizkynata dan Umar Amarudin
Gamma Rizkynata Oktafandy adalah seorang pelajar SMK asal Semarang yang menjadi korban tembakan polisi pada November 2024. Gamma tewas akibat tembakan yang dilepaskan oleh Aipda Robig Zaenudin, anggota Polrestabes Semarang, dalam insiden yang mencoreng citra institusi kepolisian. Kejadian ini mengundang protes keras dari masyarakat, terutama keluarga korban yang merasa bahwa tindakan aparat tersebut sangat tidak pantas.
Sementara itu, Umar Amarudin, seorang warga yang juga terlibat dalam peristiwa tragis kemarin, mengalami luka-luka dalam insiden yang melibatkan pihak kepolisian. Meski tidak sampai meregang nyawa, luka-luka yang diderita Umar semakin menambah daftar panjang korban kekerasan yang terjadi belakangan ini.
Dukungan dari Olympique Marseille menunjukkan betapa besar perhatian yang diberikan terhadap tragedi ini, tidak hanya dari pihak keluarga dan masyarakat Indonesia, tetapi juga dari komunitas internasional. Pernyataan dukacita dari klub sepak bola besar Eropa ini membuktikan bahwa kejadian-kejadian yang melibatkan kekerasan dan ketidakadilan tidak hanya dirasakan oleh negara tempat insiden terjadi, tetapi juga oleh dunia internasional yang peduli terhadap hak asasi manusia dan keadilan.
