Rangkaian demonstrasi di Indonesia tidak hanya menjadi sorotan utama dalam negeri, tetapi juga mencuri perhatian media internasional. Sebuah koran ternama dari Belanda edisi Selasa (2/9/2025) menampilkan gambar seorang ibu berjilbab pink berdiri tegar di barisan pengunjuk rasa, tepatnya saat menghadapi aparat keamanan setempat. Foto ini memenuhi hampir satu halaman penuh—menandakan kuatnya pesan visual dari momen aksi di Jakarta.

Gambar ibu berjilbab pink tersebut mencerminkan simbol keberanian perempuan Indonesia dalam menyuarakan pendapat mereka. Pemandangan ini tak hanya menyentuh secara emosional, tetapi juga menggugah kesadaran tentang peran penting perempuan dalam aksi protes, terutama di tengah ketegangan dan konflik sosial.

Analisis dari The Jakarta Post menyebut bahwa ibu tersebut “secara tak sengaja menjadikan pink sebagai warna perlawanan”, dan dirinya telah merepresentasikan kekuatan perempuan yang melampaui identitas tradisional sebagai “ibu”—berpaling menjadi aktivis dalam peran ganda yang sarat makna puolitik

Media internasional juga mencermati simbolisme warna dalam aksi ini. Hijab pink tak hanya menjadi statement estetis, tetapi juga simbol perlawanan feminis. Sementara itu, warna hijau diasosiasikan dengan driver ojol Affan Kurniawan, korban laka lantas yang memicu kemarahan publik . Gerakan “Brave Pink, Hero Green” muncul sebagai simbol solidaritas dan tuntutan reformasi nyata di tengah demonstrasi.

Publikasi oleh media Belanda menegaskan betapa ketegangan sosial di Indonesia kini menjadi sorotan dunia. Liputan ini menunjukkan bahwa momen-momen individu—terutama perempuan—bisa menjadi bukti visual yang kuat tentang realitas politik dan sosial yang sedang bergolak.