Palestina secara resmi membuka Kedutaan Besar di London pada hari ini, menyusul pengakuan resmi dari pemerintah Inggris atas Palestina sebagai negara berdaulat. Peresmian ini menandai sebuah momen penting dalam sejarah hubungan diplomatik antara kedua negara.
Dalam upacara yang digelar secara khidmat di pusat kota London, bendera Palestina dikibarkan di depan gedung kedutaan barunya. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Palestina, perwakilan pemerintah Inggris, serta tokoh-tokoh diplomatik dari berbagai negara.
Pembukaan kedutaan ini disebut sebagai langkah bersejarah dalam upaya Palestina untuk memperkuat posisi internasionalnya dan mendorong penyelesaian damai konflik Israel-Palestina. Pemerintah Inggris menyebut langkah ini sebagai bagian dari dukungannya terhadap solusi dua negara, yakni pendirian negara Palestina yang merdeka berdampingan dengan Israel.
Namun, keputusan Inggris untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan mengizinkan pendirian kedutaan penuh mendapat reaksi keras dari Israel. Pemerintah Israel menganggap langkah tersebut sebagai tindakan sepihak yang dapat merusak proses perdamaian yang selama ini diupayakan.
Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya menyatakan “kecewa mendalam” atas keputusan Inggris, dan memanggil duta besar Inggris di Tel Aviv untuk memberikan penjelasan. Meskipun demikian, Inggris menegaskan bahwa pengakuan terhadap Palestina bukan berarti mengabaikan keamanan Israel. Menteri Luar Negeri Inggris menyampaikan bahwa dukungan terhadap solusi dua negara adalah satu-satunya jalan yang adil dan berkelanjutan untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Dengan pembukaan Kedutaan Besar Palestina di London, hubungan diplomatik kedua negara kini memasuki tahap baru yang lebih resmi dan terbuka. Langkah ini juga diharapkan mendorong negara-negara Barat lainnya untuk mengikuti jejak serupa dalam mendukung perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.
