Uncategorized

ASAL MULA MAKANAN KENTANG MUSTOFA

Kentang Mustofa adalah salah satu camilan khas Indonesia yang cukup populer dan memiliki sejarah menarik di balik namanya. Makanan ini terbuat dari irisan kentang tipis yang digoreng kering, lalu dibumbui dengan sambal balado yang pedas. Rasanya yang gurih dan pedas menjadikannya favorit banyak orang, baik sebagai camilan maupun pelengkap hidangan.

Namun, tahukah Anda bahwa nama Kentang Mustofa bukan hanya sekadar nama biasa? Ada cerita menarik di balik penamaan makanan ini yang melibatkan seorang koki istana pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Asal Usul Kentang Mustofa

Nama “Kentang Mustofa” ternyata berasal dari seorang koki Istana Cipanas bernama Opo Mustofa. Pada masa Presiden Soekarno, Opo Mustofa dikenal sebagai koki yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan hidangan istimewa. Suatu hari, Opo Mustofa mendapatkan sisa kentang yang tidak terpakai di dapur Istana. Alih-alih membuangnya, Opo memutuskan untuk mengolah kentang tersebut menjadi irisan tipis, digoreng hingga kering, dan diberi bumbu balado pedas yang khas.

Hidangan tersebut tidak hanya enak, tetapi juga memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang menggugah selera. Seiring berjalannya waktu, hidangan ini menjadi semakin populer di kalangan para tamu istana dan staf kerajaan.

Kejadian yang Menjadi Legenda

Nama Kentang Mustofa mulai dikenal luas ketika Presiden Soekarno, yang dikenal dengan kegemarannya terhadap kuliner, menanyakan hidangan favoritnya yang tidak tersedia pada suatu kesempatan. Ketika hidangan ini tidak ada di meja makan, Presiden Soekarno dengan tegas bertanya, “Kentang Mustofa mana?” Sebagai respons atas permintaan tersebut, hidangan ini langsung dikenalkan dengan nama yang lebih spesifik, yaitu Kentang Mustofa.

Sejak saat itu, nama tersebut melekat pada hidangan tersebut dan menjadi salah satu camilan istimewa yang disajikan di Istana Cipanas dan berbagai acara penting. Kentang Mustofa pun semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Penyajian Kentang Mustofa

Kentang Mustofa biasanya disajikan sebagai camilan atau lauk pendamping nasi. Proses pembuatannya relatif sederhana, meskipun membutuhkan ketelatenan untuk menghasilkan irisan kentang yang tipis dan renyah. Bumbu balado yang pedas memberikan cita rasa yang khas, dengan paduan rasa gurih dari kentang goreng dan rasa pedas yang menggigit. Variasi lainnya, beberapa orang menambahkan bahan lain seperti kacang atau ikan teri untuk memperkaya rasa.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *