Banjir besar yang melanda Sumatera membawa kayu gelondongan hanyut di sungai, bukan karena bencana alam, tetapi akibat penebangan ilegal dan pencucian kayu yang telah berlangsung lama. Kayu-kayu ini diduga berasal dari hutan yang dieksploitasi oleh mafia sumber daya alam, bukan hasil dari kerusakan alami.
Praktek ilegal ini melibatkan manipulasi izin dan penebangan liar yang merusak hutan, memperburuk bencana ekologis, dan menyebabkan banjir. Kementerian Kehutanan telah menghentikan izin hasil hutan di beberapa daerah setelah menemukan indikasi kuat adanya mafia yang terlibat.
Bencana ini bukan hanya akibat curah hujan ekstrem, tetapi juga dampak dari eksploitasi hutan yang tak terkendali demi keuntungan segelintir orang. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, dibutuhkan langkah tegas untuk menegakkan hukum, memberantas praktik ilegal, dan melindungi hutan sebagai penyangga kehidupan. Penting bagi semua pihak untuk bertindak, menjaga keseimbangan alam, dan memastikan keberlanjutan hutan untuk generasi mendatang.
