Pemerintah Rusia memblokir akses ke platform game populer Roblox, setelah regulator komunikasi negara, Roskomnadzor, menuduh platform tersebut memuat konten yang membahayakan anak-anak. Menurut Roskomnadzor, Roblox dipenuhi konten yang dapat merusak perkembangan moral anak-anak, termasuk pelecehan seksual dan eksploitasi online. Selain itu, Rusia juga menuduh Roblox mendistribusikan materi ekstremis dan mempromosikan propaganda LGBT.
Menanggapi pemblokiran ini, Roblox Corporation menegaskan komitmennya terhadap keselamatan pengguna, dengan menggunakan kecerdasan buatan dan tinjauan manusia untuk mencegah konten berbahaya. Meski demikian, langkah ini tidak cukup untuk meyakinkan pihak berwenang Rusia.
Roblox adalah game yang sangat populer di Rusia, bahkan menjadi yang paling banyak diunduh pada 2023. Namun, Rusia bukanlah negara pertama yang memblokir platform ini. Sebelumnya, Qatar, Irak, dan Turki juga telah melarang Roblox dengan alasan yang sama, sementara di Amerika Serikat, negara bagian Texas dan Louisiana menggugat platform ini terkait masalah keselamatan anak-anak.
Langkah ini menambah panjang daftar platform teknologi asing yang dibatasi di Rusia, mengikuti kebijakan ketat yang juga mempengaruhi aplikasi seperti Duolingo dan WhatsApp. Pemblokiran Roblox menunjukkan upaya Rusia untuk melindungi anak-anak dari konten yang dianggap berbahaya, meskipun berdampak besar pada akses teknologi di negara tersebut.
