PT Pindad, perusahaan BUMN yang terkenal dengan produk industri pertahanannya, mengumumkan kesiapan untuk mengembangkan industri mobil nasional melalui kolaborasi strategis dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dan Himpunan Kawasan Industri (HKI). Langkah ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang bertujuan untuk mempercepat realisasi Program Mobil Nasional (Mobnas) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Kolaborasi untuk Mewujudkan Kemandirian Industri Otomotif
Dalam nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh ketiga pihak, Rachmat Pambudy, Menteri PPN/Kepala Bappenas, menekankan pentingnya fase baru bagi Indonesia dalam mewujudkan kemandirian industri otomotif. Menurutnya, pengembangan industri mobil nasional tidak hanya melibatkan pembuatan mobil, tetapi juga mencakup pembangunan ekosistem yang terintegrasi, termasuk rantai pasok, kawasan industri, serta pengembangan teknologi yang berdaya saing tinggi.

“Ini adalah sejarah baru untuk melanjutkan milestone yang belum selesai. Membuat mobil bisa, membuat pabrik mobil bisa, tapi membuat industri mobil nasional belum tentu bisa. Tanpa ada kawasan, pembangunan industri mobil nasional yang baik harus juga membangun ekosistem rantai pasoknya, dan ini perlu ada di kawasan industri,” ujar Rachmat.
170 Kawasan Industri Siap Dukung Proyek Mobil Nasional
Ahmad Ma’ruf Maulana, Ketua HKI, juga menyatakan kesiapan 170 kawasan industri yang akan mendukung percepatan PSN dan hilirisasi produk otomotif dalam negeri. Ia berharap nota kesepahaman ini bukan sekadar seremoni, tetapi dapat membawa dampak nyata. HKI, lanjutnya, juga tengah mengawal pembahasan RUU Kawasan Industri yang diharapkan dapat memperluas promosi kawasan industri Indonesia ke tingkat global.

“Benar-benar dikawal sehingga hambatan di lapangan bisa diselesaikan dengan cepat. HKI juga tengah mengawal RUU Kawasan Industri dan memperluas promosi kawasan Indonesia ke tingkat global,” jelas Ahmad.
Subang Smartpolitan: Pusat Manufaktur Mobil Nasional
Sebagai bagian dari komitmennya, PT Pindad telah menyiapkan lahan di Subang, Jawa Barat, untuk pembangunan fasilitas manufaktur yang akan menjadi pusat perakitan mobil nasional. Lokasi ini akan menjadi bagian dari kawasan industri Subang Smartpolitan, yang dirancang untuk menjadi pusat pengembangan industri otomotif dan teknologi manufaktur canggih. Pada tahap awal, fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun, dengan target mencapai 500 ribu unit per tahun pada tahun 2028.

Sigit P. Santosa, Direktur Utama PT Pindad, menyampaikan bahwa proyek mobil nasional ini harus lebih dari sekadar slogan. Ia menegaskan pentingnya melakukan piloting untuk inovasi teknologi dan membangun ekosistem industri yang mendukung kelangsungan produksi mobil nasional dalam jangka panjang.

“Pesan yang sama dari semua komisi kepada Pindad adalah jangan jadi euforia kalah. Pengembangan mobil nasional tidak bisa hanya sekadar program, kita harus melakukan piloting untuk inovasi teknologi dan membangun ekosistemnya,” ujar Sigit.
Mewujudkan Industri Otomotif Berkelas Dunia
Dengan adanya nota kesepahaman ini, diharapkan Indonesia dapat mempercepat pengembangan industri mobil nasional yang berkelas dunia. Kolaborasi antara pemerintah, HKI, dan PT Pindad ini bertujuan untuk menciptakan kawasan industri yang ramah lingkungan, meningkatkan rantai pasok otomotif dalam negeri, serta memperkenalkan teknologi manufaktur yang lebih canggih.

Rachmat Pambudy menutup keterangan resminya dengan harapan besar akan masa depan industri otomotif Indonesia. “Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian industri otomotif agar menjadi sebuah industri berkelas dunia,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, Indonesia semakin dekat untuk menjadi pemain utama dalam industri otomotif global, yang tidak hanya mengandalkan impor, tetapi juga menghasilkan kendaraan buatan dalam negeri yang inovatif, efisien, dan kompetitif di pasar internasional.
